Seiring dengan
perkembangan jaman, kita dituntut untuk bersikap
bijak dalam menghadapi derasnya arus globalisasi. Misalnya saja, bagaimana kita menyikapi masuknya budaya
asing yang mendesak dan mengancam
eksistensi keberadaan budaya lokal.
Tak sedikit dari kita yang lebih tertarik dengan kebudaayan asing yang dianggap lebih modern daripada
kebudayaan lokal yang dianggap kurang keren dan kuno.
Sebenarnya apa
itu kebudayaan lokal ? Kebudayaan sendiri dapat diartikan sebagai hasil cipta,
rasa, dan karsa dari manusia. Atau dapat juga berarti
semua hasil dari budi (akal).Sedangkan arti lokal adalah sekelompok
masyarakat yang menempati kawasan tertentu. Jadi kebudayaan lokal adalah
semua ide, gagasan, pemikiran dan
aktifitas dari sekelompok masyarakat yang berada di kawasan tertentu. Sebagai contoh kebudayaan lokal di wilayah Tulungagung, misalnya prinsip gotong royong, kerja
bakti, ketoprak, dan masih banyak lagi.
Pada
prinsipnya budaya kita adalah adi
luhung dan berjumlah sangat
banyak. Kita sebagai generasi muda (pelajar) seharusnya merasa terpanggil untuk melestarikan kebudayaan
daerah. Karena di pundak kitalah kewajiban
untuk melestarikan kebudayaan tersebut terpanggul. Dengan pemikiran yang
inovatif dan kreatif, kebudayaan lokal bisa dibuat menjadi lebih menarik dan up
to date dengan memadukan unsur modern,
namun tidak menghilangkan
identitas atau jati diri dari kebudayaan lokal. Sehingga, kebudayaan lokal
tidak akan ketinggalan jaman dan masih bisa eksis di kalangan anak muda.
Kebudayaan lokal (khususnya di wilayah Tulungagung) yang diolah dan dikelola dengan
baik bisa menjadi khazanah (perbendaharaan)
kebudayaan di Tulungagung. Kebudayaan lokal dapat menjadi inspirasi dan dapat
menjadi daya dorong, daya tangkal, serta daya tahan di tengah ganasnya arus
kebudayaan global di Tulungagung.
Pak Syaifulloh menjelaskan bahwa memahami dan
mempelajari kebudayaan lokal
juga memberi banyak manfaat, diantaranya:
a)
Sumber inspirasi
Kebudayan
lokal akan dapat mengilhami masyarakat untuk berkarya lebih besar.
b)
Sumber edukasi
Ada nilai
edukasi yang dalam jika kita
mengkaji kebudayaan lokal, seperti
permainan gobak sodor, kerja bakti, gugur gunung, dan ungkapan guyub rukun
rembug desa.
c)
Kearifan lokal
Kebudayaan
akan dapat menciptakan pribadi yang arif di tengah ganasnya pusaran arus global yang menerpa
dinding-dinding kebudayaan
kita. Kearifan lokal dapat memfilter unsur kebudayaan global (asing) yang tidak cocok dengan kebudayaan kita.
d)
Menumbuhkan rasa kebanggaan bagi daerah tertentu.
Budaya lokal
sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan karakter bangsa. “Karakter bangsa itu sesungguhnya bersumber
dari kebudayaan daerah yang mengalami perubahan di seluruh
penjuru tanah air. Kebudayaan lokal atau daerah yang mencapai titik kulminasi (titik puncak), akan mengalami proses kristalisasi. Dari proses
kristalisasi itulah kebudayaan lokal menjadi karakter bangsa,” tutur Bapak Syaifulloh yang saat ini mengajar bidang studi sejarah dan
pendidikan agama Islam di SMAN 1 Ngunut.
Nah, dengan
demikian tidak sepatutnya
kita meremehkan dan melupakan budaya lokal karena selain memberi banyak
manfaat, juga menjadi cermin pribadi bangsa yang luhur dan dapat menjadi kekuatan kita sebagai bangsa yang besar dan
beranekaragam.